Kulit Asli atau Imitasi? Inilah 10 Cara Mengenali Perbedaannya

Kulit Asli dan Imitasi?

Saat berbelanja produk kulit, membedakan antara bahan kulit asli dan imitasi sangatlah penting. Kulit imitasi sering dirancang untuk terlihat dan terasa seperti kulit asli, tetapi ada beberapa petunjuk yang tidak dapat disangkal yang dapat membantu anda menjadi konsumen yang bijak. Dengan memahami ciri-ciri kulit asli dan apa yang digunakan untuk memasarkan alternatif imitasi atau sintetis, anda dapat memastikan sedang berinvestasi dalam produk berkualitas tinggi dan otentik.

Istilah Umum untuk Kulit Imitasi

Banyak bahan kulit imitasi yang dipasarkan menggunakan istilah kreatif yang dirancang untuk menarik konsumen. Meskipun bahan-bahan ini mungkin terlihat menarik, mereka tidak memiliki daya tahan dan kualitas unik dari kulit asli. Waspadalah terhadap label seperti:

  • Leatherette: Kain yang dilapisi plastik untuk meniru tampilan kulit.
  • Faux Leather: Bahan sintetis yang dipasarkan sebagai alternatif kulit.
  • Vegan Leather: Biasanya terbuat dari polyurethane (PU) atau plastik lainnya, diiklankan sebagai opsi ramah hewan.
  • PU Leather: Singkatan dari polyurethane leather, bahan ini sepenuhnya sintetis.
  • Pleather: Kombinasi plastik dan bahan menyerupai kulit.
  • Cork Leather: Terbuat dari kulit kayu pohon gabus, tetapi tidak sekuat kulit asli.
  • Ocean Leather: Dibuat dari rumput laut, bahan ini tidak memiliki sifat alami kulit.
  • Piñatex: Berasal dari daun nanas, merupakan alternatif kulit berbasis tumbuhan.

Merek yang Memproduksi Kulit Imitasi

Merek berikut dikenal memproduksi kulit imitasi di bawah berbagai nama dagang: Clarino, Fabrikoid, Kydex, Lorica, MB-Tex, Naugahyde, Sta-Kleen, Rexine dan banyak lagi merk yang beredar di Indonesia. Selalu periksa deskripsi produk dengan hati-hati untuk menghindari kesalahan.

Aroma Khas Kulit Asli

Kulit asli memiliki aroma khas yang kaya dan alami, sementara kulit imitasi sering kali berbau bahan kimia atau plastik karena proses pembuatannya. Bahkan kulit asli yang diproses dengan buruk dapat berbau seperti bahan kimia, jadi percayalah pada indera penciuman Anda.

Perhatikan Segala Ketidaksempurnaan

Salah satu tanda yang paling mencolok dari kulit asli adalah ketidaksempurnaannya. Kulit asli berasal dari kulit hewan, yang secara alami memiliki bekas luka, tanda peregangan, urat, dan ketidakteraturan lainnya. Kulit imitasi sering tampak “terlalu sempurna”dan mungkin memiliki pola berulang, seperti wallpaper. Namun, perlu diingat bahwa kulit asli juga dapat dicetak atau dilapisi desain untuk meningkatkan tampilannya.

Bagaimana Kulit Bereaksi Alamiah

Kulit asli berperilaku seperti kulit hewan—berkerut dan berlipat saat ditekan dan sering menampilkan pori-pori yang terlihat. Reaksi alami ini dapat bervariasi tergantung pada hasil akhirnya. Kulit yang dilapisi dengan berat, seperti yang digunakan pada sepatu atletik, mungkin tidak menampilkan kualitas ini dengan jelas tetapi tetap otentik. Kulit sintetis, di sisi lain, tetap kaku, halus, dan tidak berkerut saat ditekan.

Semua Ada di Belakang

Bagian belakang bahan dapat mengungkapkan apakah itu asli atau palsu. Kulit asli sering kali memiliki hasil akhir yang kasar atau halus dengan sedikit variasi warna dibandingkan dengan bagian atasnya. Kulit imitasi biasanya direkatkan atau dilaminasi ke dasar kain atau seperti kertas, yang mengurangi integritasnya.

Uji Bakar

Meskipun uji ini tidak disarankan untuk produk yang belum dibeli, tes ini dapat menentukan keaslian bahan. Kulit asli akan hangus dan mengeluarkan aroma seperti rambut terbakar di bawah api, sementara kulit imitasi akan meleleh atau terbakar. Tes ini hanya cocok untuk area yang tidak mencolok dan memiliki risiko merusak produk.

Tes Penyerapan Air

Kulit asli menyerap air karena sifat alaminya, meskipun mungkin sedikit menolak air tergantung pada hasil akhirnya. Bahan imitasi, sebaliknya, langsung menolak air tanpa menyerapnya. Ini bisa menjadi cara sederhana untuk menguji keaslian produk.

Indikator Warna

Dengan teknik penyamakan modern, kulit dapat diwarnai dalam berbagai warna, termasuk warna cerah. Meskipun warna cerah seperti merah muda atau biru elektrik bukan warna alami kulit hewan, warna-warna tersebut dapat dicapai pada kulit asli. Oleh karena itu, warna saja bukanlah indikator keaslian yang dapat diandalkan.

Harga Mencerminkan Kualitas

Kulit asli dihargai lebih tinggi karena proses pembuatannya yang kompleks dan memakan waktu. Bahan sintetis diproduksi dengan cepat dan massal, sehingga jauh lebih murah. Jika harga produk tampak mencurigakan rendah, kemungkinan itu sintetis. Namun, beberapa merek mungkin memasarkan kulit imitasi dengan harga premium untuk memaksimalkan keuntungan, jadi berhati-hatilah terhadap taktik semacam itu.

Kesimpulan

Kulit asli menonjol karena daya tahan, karakteristik unik, dan daya tarik akan ketidak sempurnaannya. Dengan memahami perbedaan antara bahan asli dan sintetis, Anda dapat dengan percaya diri mengidentifikasi produk kulit yang otentik. Tetaplah berbelanja di penjual terpercaya seperti kami, ajukan pertanyaan yang detail, dan lakukan tes sederhana jika memungkinkan untuk memastikan bahwa Anda berinvestasi pada kualitas yang layak. Semua produk kami bisa dilihat di sini dan semua produk leathercare ada di sini.